Kisah Nyata di Ruang Maya #1
By, Anonymous
Dunia begitu luas untuk dapat kutapaki satu per satu keindahan dan keanekaragaman yang dimilikinya. Dua kaki yang Tuhan anugerahkan mungkin bisa membantuku untuk melangkah menyambangi setiap tempat yang ada di bumi. Akan tetapi, nyatanya tak semudah itu. Lewat jari jemari inilah kucoba berselancar melalui dunia yang kata orang-orang “maya”. Akan tetapi, bagiku, dunia “maya” itu adalah dunia yang penuh dengan hal-hal unik yang mungkin tak kudapati di dunia “nyata”.
Tahun 2015, akhirnya aku kembali ke dunia itu setelah beberapa tahun tak menampakkan diri disana. Aku menemukan sebuah ruang tersembunyi. Yeah… jikalau bukan karena “Thumbelina” mengundangku, mungkin aku tak pernah tahu bahwa ruang itu ada.
Awal aku memasuki ruang itu, rasanya asing memang. Aku belum kenal siapa-siapa, kecuali Thumbelina yang mengajakku ke ruang itu. Akan tetapi, nampaknya Thumbelina tengah sibuk berselancar di ruangan lain. Alhasil, aku hanya bisa melambungkan banyak tanya di anganku. “Apa yang mereka bicarakan?” “Siapa mereka?” “Dari mana saja asal mereka?” Saat aku lontarkan pertanyaan itu, ada berbagai macam respon. Ada yang menjawabnya langsung, ada yang menjawabnya dengan bercanda, dan ada yang merahasiakan identitas dirinya. Semakin kurasakan bahwa ruang itu kian menarik.
Hampir setiap hari aku mampir ke ruang itu, meski terkadang hanya sekedar untuk parkir. Pelan-pelan aku amati gaya bicara masing-masing chatter. Semakin aku amati, semakin aku ingin mengenal dan lebih dekat dengan mereka. Hari demi hari berlalu, nama-nama itu pun terus bertambah. Awalnya aku hanya mengenal Mawar, Mpok Kathrin, Om Combro, Mas Ndeso, Deffa, Mbak Drew, Om Gingerbread, dan Om Brownies. Kemudian bertambah Olive, Mas Paijo, AsianFemale, |Number|, Viro, Dyandra, d[-_-]b, ArchAngel, Uncle Lake, Bang Doel, Kang Odoy, Bhai, Vin, Sleepyhead, Anton, Igf88, Doremina, Mariz, Mbak bb (Arin), Nathalia, Yoru, Fangyulin, Mesut, Uwii, NiaHana, dan masih banyak lagi chatter lainnya. Bahkan terkadang aku mencoba mengenal beberapa nama chatter lama dari percakapan mereka. Ada Bunda Fina dari Cilacap yang pada akhirnya aku pun bisa berjumpa melalui BBm dan ada Mbah Dukun (Nightmare) yang pada suatu malam akhirnya menampakkan nickname-nya. Ada juga mas2 dengan cerita kelincinya.
Mungkin ada yang datang ke ruang itu hanya untuk sekedar “mampir ngombe”. Akan tetapi, meski hanya berjumpa beberapa menit saja, terima kasih sudah ikut hadir dalam ruang “maya”ku. ☺
Selalu ada hikmah dibalik kisah. Ini kisahku, mana kisahmu? ^^